Rabu, 09 April 2014

Boarding Schoolnya ALKHOIR

Sekilas tergambarkan wajah bahagia maupun muram mereka, kenapa tidak...? karena mereka ada dalam bilik pencarian jati diri usia dini pada lembaga yang masih hijau dan pengalaman yang terbilang sedikit, tapi tidak menutup kemungkinan moral dan martabat mereka terangkat dengan bimbingan guru dan masyarakat Boarding School ini. Pondok SDIT Alkhoir namanya, biasa orang-orang sekitar menamainya. Sungguh pendidikan usia dinilah SDM gemilang masa depan yang masih penuh dengan anggapan spekulasi.
                   Setidaknya kita memfasilitasi apresiasi masyarakat akan mutu pendidikan guna menunjang   karakter anak didik mereka.
 
Karena memasuki abad ke 21, bangsa-bangsa di dunia sedang berlomba dalam pengembangan berbagai teknologi strategis di dunia global. Dampak perkembangan teknologi menyebabkan perubahan budaya, gaya hidup dan prilaku sangat drastis. Terutama budaya-budaya ketimuran (islami) semakin terjepit oleh budaya barat yang dikemas dengan beragam media dan cara.

Isu globalisasi tidak terlepas dari booming ekonomi yang melanda dunia, yang menghilangkan semua sekat-sekat budaya, geografis, dan ideology sebuah Negara. Tidak hanya sampai disitu tetapi juga berkaitan dengan persoalan-persoalan lain, seperti budaya, social, agama, politik, pendidikan dan hampir seluruh aspek kehidupan.

Instabilitas (ketidakstabilan keadaan) yang selama ini melanda Indonesia, cukup mengganggu proses belajar mengajar di Indonesia, sehingga mengganggu terciptanya sumber daya manusia (SDM) di masa mendatang. Melihat kondisi seperti ini, maka  kita perlu waspada jangan sampai generasi muda kita menjadi generasi yang lemah (dhoif), cengeng dan tidak bisa berdiri sendiri.

            Untuk menciptakan generasi muda yang berkualitas, tidak bisa dilakukan secara sendiri-sendiri, tetapi harus dijalin suatu kerja sama yang baik antara pihak sekolah, guru, orang tua siswa dan siswa itu sendiri.
Dampak dari terjadinya globalisasi adalah terjadinya persaingan antar bangsa yang semakin tajam terutama dalam ekonomi serta bidang keilmuan dan teknologi. Hanya segara yang unggul dalam bidang ekonomi dan penguasaan IPTEK sajalah yang akan mengambil manfaat dari globalisasi. Keunggulan dalam bidang ekonomi dan teknologi hanya bisa dicapai dengan Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Dengan demikian tantangan dalam menghadapi globalisasi adalah dengan meningkatkan daya saing bangsa Indonesia dalam menghasilkan karya yang bermutu sebagai hasil dari penguasaan dalam bidang IPTEK.

Terkait dengan kebutuhan untuk mempersiapkan SDM yang berkualitas yang mampu bersaing di era global, maka perlu penajaman visi pendidikan sebagai upaya mempersiapkan SDM yang berkualitas. Dengan melihat kondisi tersebut maka perlu dilakukan suatu upaya antisipasi dengan melakukan perbaikan sistim pendidikan.
Visi pendidikan nasional yaitu, ”mencerdaskan kehidupan bangsa yang bermoral dan berakhlak" mengandung implikasi bahwa penyelenggaraan pendidikan haruslah mampu memadukan pendidikan ilmiah dengan pendidikan moral dan akhlak. Nilai-nilai agama adalah nilai-nilai universal yang dapat diimplementasikan dalam segala bidang. Oleh karena itu, islam sebagai agama yang memiliki nilai-nilai luhur yang ajarannya bersifat menyeluruh, melingkupi semua bidang kehidupan manusia menjadi alternative pilihan terbaik untuk dijadikan landasan pengembangan sistim pendidikan.  
Memasuki era baru ini, muncullah lembaga pendidikan "Boarding School" yang memadukan system pesantren dan sekolah umum. Dengan tujuan memberi bekal kefahaman agama dan IPTEK secara seimbang.
Sekolah Berasrama adalah alternatif terbaik buat para orang tua menyekolahkan anak mereka dalam kondisi apapun. Selama 24 jam anak hidup dalam pemantauan dan control yang total dari pengelola, guru, dan pengasuh di sekolah-sekolah berasrama. Anak betul-betul dipersiapkan untuk masuk kedalam dunia nyata dengan modal yang cukup, tidak hanya kompetensi akademis, tapi skill-skill lainnya dipersiapkan sehingga mereka mempunyai senjata yang ampuh untuk memasuki dan manaklukkan dunia ini. Di sekolah berasrama anak dituntut untuk dapat menjadi manusia yang berkontribusi besar bagi kemanusiaan. Mereka tidak hanya hidup untuk dirinya dan keluarganya tapi juga harus berbuat untuk Orang lain. Oleh sebab itu dukungan fasilitas terbaik, tenaga pengajar berkualitas, dan lingkungan yang kondusif harus didorong untuk dapat mencapai cita-cita tersebut.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar